Pernahkah anda melihat binatang Kecoa terbalik dengan posisi kaki di atas? Apa
yang terjadi dengan binatang itu? Binatang itu hanya berputar di
tempat, ke kiri dan ke kanan sembari menggerakan kakinya naik turun. Di
satu sisi Kecoa itu berusaha untuk membalikan posisi badan agar bisa
berdiri kembali, tapi apalah daya karena kemampuan binatang itu terbatas
dan harus puas dengan kondisi seperti itu.
Apakah kondisi sepakbola Indonesia di bawah naungan PSSI sekarang,
bisa diibaratkan seperti Kecoa yang sedang terbalik? Kira-kira seperti
itulah perumpamaannya. PSSI di bawah komando Johar Arifin berusaha
melanjutkan revolusi atau perubahan pada sepakbola Indonesia, tapi
apalah daya situasi yang terjadi seakan-akan berjalan di tempat. Liga
Primer Indonesia (LPI) yang diusung Johar Arifin kurang mendapatkan
respon positif dari beberapa klub papan atas di Indonesia. Sepertinya
klub-klub tersebut lebih senang dengan konsep Liga Super Indonesia (LSI)
yang diusung pengurus PSSI yang lama.
Berbagai langkah dibuat PSSI sekarang
untuk menanggapi masalah dualisme kompetisi ini. Mulai dari memberikan
peringatan bagi pemain yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) tidak
akan mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia dan memerintahkan
Rahmad Darmawan sebagai pelatih sementara untuk mencari pemain baru.
Selain itu Persipura sebagai jawara kompetisi tahun lalu juga tidak
dapat mengikuti Liga Champion Asia, bahkan perkembangan terakhir yang
terjadi adalah keinginan Rahmad Darmawan untuk mundurnya sebagai pelatih
timnas U23.
Entah
siapa yang benar dalam hal ini. Di satu sisi PSSI di bawah Johar Arifin
adalah sebuah kepengurusan yang legal dan di akui FIFA sebagai
organisasi sepakbola tertinggi di Dunia. Lantas kenapa klub-klub papan
atas lebih senang ber-LSI? Apakah ada sesuatu yang salah dari kompetisi LPI yang diusung PSSI sekarang, sehingga membuat klub-klub papan atas lebih memilih berlaga di LSI ketimbang berlaga di LPI.
Bila
diibaratkan Kecoa yang sedang terbalik, berarti binatang itu memerlukan
bantuan untuk membenahi posisinya agar kembali bisa berdiri dengan
benar. Dengan demikian PSSI dan sepakbola Indonesia sekarang masih
memerlukan bantuan agar bisa kembali ke posisi yang benar. Inilah yang
harus dilakukan oleh semua orang yang merasa mencintai sepakbola dan
timnas Indonesia, yaitu membantu agar PSSI dan sepakbola Indonesia bisa
kembali berdiri dan berjalan seperti sedia kala.
Membantu bisa dengan 3 hal. Bisa dengan harta, tenaga dan doa. Untuk para pencinta sepakbola Indonesia minimal berdoalah.
Berdoa agar para pihak-pihak yang bersengketa di pesepakbolaan
Indonesia bisa mendapatkan pencerahan. Semoga saja dengan doa kita dapat
membuat pihak-pihak tersebut merubah jalan pikiran, ego dan
kepetingannya sehingga bersama-sama mencarikan solusi terbaik bagi
kemajuan sepakbola Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar